Tenaga Endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi, tenaga ini terjadi karena adanya aktivitas magma yang mendorong terjadinya gerakan-gerakan dalam bumi yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan bentuk permukaan bumi kita. Tonjolan di permukaan bumi seperti Gunung, Bukit, atau cekungan Lembah Curam dll merupakan dampak dari tenaga Endogen ini.
Tenaga Endogen sendiri akan kita bedakan menjadi 3 bentuk yaitu Tektonisme, Vulkanisme dan Seisme.
A. Tektonisme yaitu adanya pergerakan lempeng bumi kita yang menyebabkan bentuk permukaan bumi kita ber-aneka ragam. Jika kita perhatikan wajah bumi kita sebenarnya sudah mengalami perubahan selama jutaan tahun akibat adanya tenaga Endogen ini. Dahulu lempeng bumi kita menyatu menjadi satu wilayah besar yang disebut PANGEA. Wilayah ini merupakan satu-satunya wilayah daratan di bumi dan terletak di khatulistiwa/Equator.
Pangea kemudian pada perkembangannya berubah, dan akhirnya terbentuklah
posisi benua-benua yang baru. Hingga saat ini lempeng-lempeng bumi yang
aktif tersebut terus masih bergerak dan akan mengubah posisi benua yang ada
saat ini mungkin di masa mendatang tidak akan seperti saat ini lagi, bukan tidak mungkin jika negeri kita Indonesia di masa mendatang akan memiliki letak astronomis yang baru yang berbeda dengan saat ini.
Jika kita bahas lebih lanjut aktivitas tektonisme maka pergerakan dinamis dari lempeng bumi kita ini terjadi secara kontinyu. Pergerakan antar lempeng satu dengan yang lain berbeda-beda. Ada yang mengalami gerakan bertabrakan atau kita kenal dengan istilah gerakan Konvergen yaitu ketika antara lempeng satu dengan yang lain saling bertabrakan sehingga rawan terjadi guncangan gempa sehingga menibulkan tsunami
Kemudian gerakan antar lempeng yang lain kita kenal dengan istilah gerakan Divergen yaitu ketika lempeng satu dengan lain saling menjauhi sehingga permukaan bumi melebar. Hal ini banyak terjadi terutama di dasar samudera yang menyebabkan jarak lempeng samudera menjadi semakin melebar dan menjauh.
Dan bentuk gerakan yang terakhir kita kenal dengan istilah gerakan Sesar Mendatar, yaitu gerakan yang tercipta ketika satu lempeng dengan lempang lainnya mengalami pergesekan dengan arah yang berbeda. Sesar ini juga rawan menimbulkan bencana gempa bumi.
B. Vulkanisme merupakan aktivitas magma di dasar bumi yang ingin menuju ke permukaan bumi karena adanya tekanan yang cukup besar di dalam perut bumi kita. Vulkanisme atau kegunung apian mempelajari seluk beluk aktivitas gunung berapi yang berada di sekitar kita berikut dampak-dampaknya bagi mahkluk hidup.
Keberadaan Gunung Berapi sangat diperlukan bagi makhluk hidup, karena gunung berapi menjadi saluran yang penting bagi inti bumi kita dalam merombak bentuk permukaan bumi kita. Disamping itu dengan adanya aktivitas letusan sebuah gunung berapi maka mineral yang dikandung dalam inti bumi dikeluarkan dan diperbaharui selalu. Pada saat sebuah gunung berapi akan meletus biasanya akan terdapat tanda-tanda yang menjadi peringatan bagi manusia dan makhluk hidup lain agar menghindar. Tanda-tanda tersebut diantaranya:
1.
Terjadinya gempa vulkanik [gempa tremor] akibat adanya pergerakan magma menuju
ke permukaan bumi, maka terdapat gesekan antara magma tersebut dengan dinding
permukaan bumi, hal ini menyebabkan area daerah gunung berapi mengalami
goncangan gempa.
2. Area
sekitar gunung menjadi panas karena magma yang memiliki suhu sangat tinggi
perlahan-lahan menuju ke permukaan bumi. Pada saat menuju ke permukaan bumi,
magma yang memiliki tekanan sangat besar tersebut menghembuskan udara panas
yang sering terlihat dengan mengepulnya asap semakin banyak di area gunung melalui celah-celah atau pori-pori tanah sehingga suhu udara di kawasan gunung
berapi menjadi panas.
3.
Panasnya suhu kawasan gunung berapi kemudian menimbulkan dampak selanjutnya
berupa keringnya banyak sumber mata air di kawasan gunung. Sumber mata air ini
mengalami kekeringan karena sebagian tersumbat dan sebagian menguap karena suhu
udara yang meningkat.
4.
Dengan peningkatan suhu tersebut diatas ditambah keringnya banyak sumber air di
gunung maka banyak vegetasi/tanaman di kawasan tersebut layu bahkan mati, hal
ini tentu berakibat pada berkurangnya pasokan makanan bagi satwa penghuni
gunung berapi tersebut nantinya.
5.
Hewan-hewan pun akhirnya meninggalkan gunung berapi karena suhu udara yang
meningkat di kawasan tersebut maka lingkungan di sekitar gunung dikatakan menjadi
tidak nyaman, hal ini disebabkan karena mereka kesulitan untuk memperoleh air
dan juga makanan. Disamping itu hewan dikaruniai insting alamiah yang tajam
dalam mendeteksi terjadinya bencana alam, sehingga kebanyakan dari mereka mampu
menghindari bencana alam daripada manusia. Hal ini sering memicu kekesalan warga, karena banyak dari satwa liar tersebut yang kemudian memangsa hewan ternak mereka karena kelaparan dan kehausan saat menuruni gunung menuju ke pemukiman warga.
Itulah gejala-gejala yang muncul saat sebuah gunung berapi akan mengalami erupsi atau letusan. Pada saat gunung akan mengalami erupsi atau letusan maka dampak
yang ditimbulkan pasti sangat besar bagi makhluk hidup di sekitarnya terutama
bagi manusia. Oleh karena manusia telah hidup berdampingan selama jutaan tahun
bersama dengan gunung berapi, maka saat ini manusia dengan kecerdasannya telah
mampu beradaptasi dengan baik dengan sifat dari sebuah gunung berapi. Ilmu pengetahuan yang berkembang terus membuat manusia semakin mampu mensiasati kondisi bencana yang terjadi. Pada saat
gunung menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkaniknya, manusia kini
sudah mampu melakukan prediksi sehingga dapat mengurangi korban jiwa
atau kerugian yang lebih besar dari sebuah letusan. Adapun
langkah-langkah mitigasi yang dilakukan sebelum bencana gunung meletus
diantaranya :
1. Pengiriman Tenaga Ahli Gunungapi yang dilakukan saat
sebuah gunung menunjukkan peningkatan aktivitas dari Normal - Siaga - Waspada -
Awas. Mereka adalah orang-orang yang lebih mengerti betul tentang gunung berapi
berikut gejala-gejala ilmiah yang tampak, sehingga mereka dapat memberikan
rekomendasi kepada pemerintah nantinya apa yang seharusnya dilakukan agar
kerugian yang diderita menjadi kecil.
Bapak Surono salah seorang ahli gunung berapi Indonesia yang diakui di Dunia
2. Setelah mereka dikirim mereka akan melakukan pemasangan
berbagai peralatan dan sensor yang akan mengawasi lebih lanjut tentang
peningkatan aktivitas gunung tersebut. Mereka akan mempelajari pola gempa, pola
asap yang keluar maupun kandungan gas-gas yang dihasilkan sehingga dapat
ditentukan posisi status yang tepat bagi gunung tersebut.
3. Dengan adanya pemantauan yang intensif dari para ahli
dengan menggunakan alat, maka mereka dapat memberikan rekomendasi tentang
penentuan status gunung berapi tersebut kepada pemerintah untuk diambil tindakan. Kepala
daerah berhak memutuskan apakah penduduk memerlukan evakuasi atau tidak
berdasarkan data yang diberikan oleh para ahli tersebut. Kegiatan evakuasi
merupakan kegiatan besar yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena
kegiatan ini menyangkut pemindahan ribuan manusia dari tempat tinggalnya menuju
ke penampungan. Apakah penampungan sudah siap menyediakan tempat tidur, makanan
yang cukup, selimut baju, toilet atau WC untuk sanitasi, air bersih dll,
sehingga warga ketika hidup mengungsi sementara tidak sakit bahkan meninggal.
Tentu hal ini memerlukan persiapan besar dan kecermatan yang sungguh luar biasa.
4.
Melakukan Evakuasi dilakukan setelah memang terdapat rekomendasi dari para ahli gunung
berapi bahwa dalam kurun waktu dekat akan terjadi erupsi/letusan besar maka
mereka sesegera mungkin dilakukan pemindahan dengan kendaraan atau yang lain
untuk menghindari bencana tersebut. Maka dari itu setiap daerah yang memiliki
kawasan gunung berapi diharapkan memiliki dan selalu menyiapkan area-area darurat
pengungsian jika sewaktu-waktu gunung di wilayahnya mengalami peningkatan
aktivitas atau bahkan erupsi untuk mengurangi dampak merugikan
Namun dalam kehidupannya manusia dan makhluk hidup lain tentu membutuhkan gunung berapi sebagai sumber mineral-mineral untuk menunjang kehidupannya. Maka dari itu keberadaan gunung berapi dengan siklus letusannya ternyata juga sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sekitarnya. Berikut ini merupakan dampak menguntungkan dengan adanya gunung berapi bagi kita diantaranya :
1. Obyek Wisata, dimana gunung merupakan salah satu potensi besar bagi wisata alam bagi masyarakat. Dengan keberadaan gunung berapi maka pemerintah atau rakyat setempat dapat menghasilkan pendapatan dengan menjual jasa bagi wisatawan yang datang berkunjung. Pemandangan alam yang cantik dari sebuah gunung berapi membuat wisatawan rela menghabiskan uang mereka demi mendapat pengalaman tersebut. Contohnya adalah obyek wisata gunung Bromo yang selalu rajin dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap bulannya. Contoh lain adalah bagaimana warga di Bogor banyak yang berprofesi sebagai pemandu pendakian/jasa porter bagi masyarakat yang ingin mendaki Gunung Gede atau Gunung Pangrango
Keindahan Pemandangan Kawasan Taman Nasional Gunung Bromo dan Semeru Jawa Timur
Porter atau pemandu pendakian di Gunung Rinjani Lombok NTB
2. Sumber Bahan Mineral Dasar Pasir dan Batu serta Belerang > Gunung berapi ketika meletus mengeluarkan batuan dan juga pasir yang jika dijual harganya cukup tinggi. Hal ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menjual pasir dan batu tersebut sebagai bahan dasar bangunan. Selain itu ada bahan-bahan tambang mineral yang didapat di gunung berapi seperti Belerang yang pemanfaatannya juga sangat besar bagi industri.
Tambang Pasir dan Batu di Lereng Gunung Merapi Jawa Tengah
Tambang Belerang di Kawah Ijen Jawa Timur
3. Kawasan pegunungan berapi aktif memiliki potensi digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal [panas bumi]. Indonesia yang kaya akan panas bumi, sudah selayaknya kita memanfaatkan tenaga panas bumi ini untuk menjadi pemasok listrik bagi negara kita yang ketergantungan sumberdaya listriknya sangat tinggi
kepada bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara [menimbulkan
pencemaran udara dan gangguan kesehatan]. Sumber energi panas bumi yang diolah
oleh PLTG [Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal] ini lebih ramah dan
tidak mencemari lingkungan. Potensi geothermal yang besar di Indonesia karena
letak negara kita di cincin api dunia [ring of fire] yang banyak memiliki gunung berapi aktif belum dimanfaatkan oleh
kita secara optimal. Filipina dan Jepang tercatat sebagai negara yang paling
banyak memanfaatkan sumber geothermal ini untuk listrik.
PLTG Kemojang di Jawa Barat
4.
Kesuburan Tanah Tinggi > seperti yang kita ketahui, dengan
adanya siklus letusan gunung berapi, sebenarnya jika berpikir positif maka
letusan tersebut dapat kita maknai sebagai anugerah Tuhan kepada manusia. Letusan
sebuah gunung berapi dengan skala apapun pada akhirnya akan membawa manfaat
positif di masa mendatang. Magma atau lava yang ada di gunung berapi mengandung
banyak mineral yang diperlukan makhluk hidup. Ketika materi ini keluar, berarti
mineral di permukaan bumi kembali disegarkan oleh hasil letusan tersebut.
Memang saat letusan terjadi, makhluk hidup akan dirugikan dengan adanya material
letusan saat itu seperti debu vulkanik, piroklastik [awan panas] atau lahar
dingin, namun dalam beberapa tahun ke depan, material yang terlontar tersebut
ketika mengendap dan diserap oleh tanah, akan menjadi pupuk alami yang luar biasa
bermanfaat mengembalikan kembali kesuburan tanah tersebut. Dampaknya secara
ekonomi, masyarakat dapat mendapatkan hasil pertanian, perkebunan dan buah-buahan
yang melimpah dan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi. Lihatlah negara-negara
yang memiliki gunung berapi aktif di dunia, kebanyakan negara-negara ini
mengandalkan sektor agraris/pertanian sebagai andalan utama produk negara
mereka.
Petani di lereng Gunung Ciremai Jawa Barat
Perkebunan di lereng Gunung Kerinci Sumatera Barat
5. Sumber Mata Air yang cukup penting bagi kawasan. Gunung berapi merupakan kawasan
konservasi yang dilindungi oleh undang-undang. Di berbagai negara, kawasan ini
dijadikan kawasan perlindungan alam untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian
alam. Dengan adanya peraturan dan undang-undang ini maka kawasan gunung
dipenuhi oleh tanaman dan pepohonan yang sengaja dilindungi supaya tidak
dieksploitasi oleh manusia. Jika di suatu kawasan memiliki kerapatan vegetasi
yang tinggi, maka kawasan tersebut akan menjadi kawasan resapan air yang sangat
baik, sehingga menjadi wilayah tangkapan air hujan yang maksimal. Wilayah
gunung yang dingin cocok menjadi area kondensasi yang baik bagi hujan untuk
turun di wilayah ini. Air hujan yang turun tersebut kemudian diserap oleh tanah
yang dan disimpan oleh tanah tersebut sehingga muncul banyak mata air di
kawasan gunung tersebut. Mata air bersih ini akan mengalir menuju ke kawasan
dataran rendah sebagai dalam bentuk sungai. Kemudian air sungai inilah nantinya
yang akan dikonsumsi oleh masyarakat menjadi air minum, air PAM, dan air
konsumsi yang lain. Dengan kata lain keberadaan gunung menjadi media terjadinya
siklus hidrologi yang penting bagi ketersediaan air bagi mahkluk hidup.
6. Kawasan Cagar Alam > Kawasan Cagar Alam
yang telah diatur di kawasan gunung berapi telah menjadi kawasan lindung
sekaligus kawasan wisata, oleh karena itu maka banyak kawasan gunung berapi
dijadikan perlindungan satwa langka dan dilindungi speciesnya dari kepunahan.
Tercatat ada beberapa kawasan taman nasional gunung berapi menjadi habitat
perlindungan satwa seperti harimau, macan, burung elang, banteng, dll. Seperti
misalnya elang jawa yang sangat langka saat ini, dilindungi di taman nasional
Gunung Merapi dan Merbabu di Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Barangsiapa yang
melakukan perburuan hewan-hewan tersebut di area taman nasional gunung berapi
dapat diancam dengan hukuman penjara. Hal ini menunjukkan usaha negara dalam
menjaga kelestarian lingkungan serta memberikan kesadaran masyarakat bahwa
kawasan gunung berapi merupakan salah satu lokasi yang harus terus dipelihara
unsur alaminya, karena itu semua akan mendatangkan manfaat yang sangat besar
bagi semua makhluk hidup di sekitarnya
Elang Jawa di Taman Nasional Gunung Merapi Merbabu Propinsi DIY Jawa Tengah
Jika kita bahas lebih jauh lagi terdapat banyak sekali dampak yang positif dari sebuah gunung berapi, namun dampak negatifnya juga ada ketika sebuah gunung berapi meletus dan tidak kalah menarik. Sebuah letusan Gunung Tambora 1815 kala itu dampaknya mencakup area yang sangat luas dan menjangkau daratan Eropa dan Amerika. Untuk lebih jelasl lagi tentang Vulkanologi, maka dapat kalian membaca artikel-artikel pendukung dan video pendukung sebagai berikut :
a. Artikel Letusan Gunung Tambora 1815 [https://www.4shared.com/s/fZcSNCWgGea]
b. Artikel Letusan Gunung Krakatau 1883 [https://www.4shared.com/s/fATzzArk3ca]
c. Vulkanologi Bagian 1 [https://youtu.be/t9iqCiOaK6M]
d. Vulkanologi Bagian 2 [https://www.youtube.com/watch?v=SttAQFgR4nU]
C. Gempa Bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi kita yang menjadi salah satu bencana cukup mematikan dan menghancurkan. Gempa bumi terjadi oleh berbagai faktor penyebab diantaranya adalah :
a. Aktivitas Gunung Berapi / Vulkanisme dimana ketika ada aktivitas gunung berapi yang semakin tinggi biasanya diiringi oleh tingginya getaran di sekitar gunung berapi tersebut karena adanya pergerakan magma di bawah permukaan bumi kita menuju ke permukaan bumi. Gempa yang seperti ini kita sebut sebagai gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini tidak terlalu merusak dan area cakupan lokasi di sekitar gunung berapi tersebut.
b. Pergerakan Lempeng Bumi / Tektonisme juga menimbulkan adanya getaran karena dengan adanya lempeng bumi yang saling bertabrakan [konvergen] atau bergesekan [sesar] atau bahkan berpisah [divergen] tentu menyebabkan wilayah sekitarnya bergetar. Gempa yang disebabkan karena Tektonisme ini kita sebut sebagai gempa Tektonik. Gempa jenis inilah yang paling sering dijumpai dan lebih banyak menimbulkan kerugian besar bagi manusia.
Skala pengukuran gempa saat ini yang paling banyak digunakan adalah skala Richter dengan tingkat skala maksimal 10. Alat pemantau dari getaran gempa yang digunakan disebut Seismograf. Skala ini paling banyak digunakan karena memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi.
3. Gempa Runtuhan adalah gempa yang disebabkan bukan karena aktivitas magma, melainkan oleh aktivitas di permukaan bumi seperti adanya gedung runtuh, tanah longsor, ledakan bom yang besar, dan adanya faktor ekstraterestrial dari luar angkasa.
Gempa bumi terjadi dalam hitungan menit bahkan banyak pula yang dalam hitungan detik, namun dampak yang dirasakan sangat luar biasa merugikan. Dampak merugikan yang terjadi diantaranya adalah :
1. Adanya Kerusakan Infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung, sarana listrik, pipa gas dll. Hal ini tentu sangat merugikan sekali dan membuat berbagai aktivitas manusia lumpuh.Selain itu dampak yang dirasakan adalah kehilangan harta benda manusia karena tertimbun oleh bangunan.
2. Adanya korban jiwa maupun fisik bagi manusia jika tertimpa reruntuhan bangunan. Getaran dari gempa bumi sebenarnya tidak membunuh, namun karena benda-benda buatan manusia sendirilah yang menyebabkan banyak orang meninggal karena tertimpa material bangunan seperti tembok, genting atau hiasan rumah atau lampu dll. Oleh karena itu mengapa masyarakat di Jepang membuat rumah dengan konstruksi yang ringan salah satunya untuk mengurangi potensi melukai atau membunuh penghuni rumah dan juga jika memperbaiki karena rusak, tidak akan memerlukan biaya yang besar.
3. Adanya dampak psikologis yaitu trauma yang mendalam bahkan stres akibat kehilangan anggota keluarga ataupun karena kehilangan harta benda yang menjadi miliknya.Usaha manusia dalam proses membuat rumah yang lama namun kemudian harus hancur karena gempa yang terjadi dalam beberapa detik membuat manusia secara psikologis mengalami goncangan kejiwaan, sehingga perlunya masyarakat diberi ketenangan dan ketabahan dalam menghadapi situasi tersebut.
4. Rusaknya struktur tanah yang menyebabkan rusaknya sumur-sumur warga untuk menghasilkan air bersih.Getaran gempa seringkali menimbulkan lapisan tanah kita terganggu sehingga ada sumur yang tertutup tanah dan airnya menjadi keruh dan kotor dan tidak bisa dikonsumsi. Oleh karena itu perlunya dicek kondisi sumur-sumur setelah gempa terjadi.
5. Terjadinya Gelombang Tsunami jika gempa tersebut terjadi di lautan dengan skala yang besar. Tsunami ini bisa bersifat merusak dan membunuh. Tsunami berasal dari Bahasa Jepang yang artinya Tsu-Pelabuhan dan nami-Gelombang ini terjadi akibat ketidakstabilan air laut akibat adanya goncangan atau faktor yang lain di dalam air. Gempa tektonik besar di dasar samudera bisa menyebabkan ini terjadi, kemudian letusan sebuah gunung berapi di lautan dimana materialnya runtuh ke laut bisa pula menimbulkan gelombang Tsunami. Tercatat sampai saat ini jumlah korban jiwa terbesar karena tsunami adalah 250 ribu jiwa, terjadi karena gempa dengan skala 9,1 melanda Barat Daya Aceh 26 Desember 2004.
Tsunami merupakan guncangan air yang terjadi di lautan yang menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang tinggi yang mengahancurkan kawasan pesisir. Tsunami merupakan bukan merupakan bencana tunggal melainkan tsunami menjadi dampak/akibat dari sebuah bencana lain. Beberapa hal dapat menimbulkan terjadinya gelombang tsunami ini diantaranya adalah :
Gempa bumi tektonik di tengah lautan yang menyebabkan perubahan struktur di dasar laut, sehingga menyebabkan air terguncang dengan keras. Beberapa tsunami raksasan terjadi karena faktor ini seperti kasus Tsunami di pantai Sendai Jepang, atau Mega-Tsunami di Pantai Asia Tenggara yang sumbernya dari lepas pantai Aceh tahun 2004.
Letusan gunung berapi di tengah laut yang menghasilkan longsoran material ke lautan juga berpotensi menghasilkan tsunami dahsyat. Kejadian letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 membuktikan bahwa sebagian besar manusia menjadi korban jiwa akibat tsunami yang terjadi membawa kehancuran desa-desa di kawasan pesisir pantai di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Tercatat korban jiwa tewas saat itu mencapai 36.000 jiwa. Bisa dibayangkan betapa besar jumlah korban jiwa saat itu dan apabila terjadi kembali saat ini dimana populasi penduduk daerah tersebut sudah sangat padat.
Adanya hempasan material ekstraterestrial ke laut juga dapat menyebabkan tsunami besar. Tercatat bahwa pada masa Dinosaurus para ahli bencana meyakini salah satu teori kepunahan yang terjadi pada species ini disebabkan adanya hantaman benda angkasa yang kemudian menjadi sebuah gelombang tsunami raksasa yang menenggelamkan mereka semua.
Longsoran material Es di tengah laut juga dapat menjadi penyebab lain terjadinya gelombang tsunami. Beberapa kejadian tercatat di beberapa kota di wilayah Skandinavia telah terjadi tsunami kecil karena adanya longsoran es di lautan yang kemudian menghasilkan gelombang yang merusak pemukiman warga di pantai. Jika material es tersebut besar maka gelombang tsunami juga akan membesar.
Untuk memantau pergerakan dari tsunami dan juga menjadi bagian dari usaha manusia menciptakan Early Warning System Tsunami maka di lepas pantai dipasang peralatan Buoy yang dapat memberikan informasi jika ada tinggi muka air laut yang tidak wajar. Informasi tersebut akan dikirim ke satelit untuk kemudian diteruskan ke stasiun pemantau di darat yang akan memutuskan evakuasi kepada warga apakah perlu dilakukan. Jika memang gelombang yang tercipta besar maka segera mungkin stasiun pemantau akan menyalakan alarm di kota sebagai tanda bahwa masyarakat harus dievakuasi untuk menghindari korban jiwa yang besar.
4 komentar:
makasih pak sangat berguna
Saya dari kelas 7F berterima kasih pak
pak ini Alexandra dari kelas 7D kalau bisa sekalian post soal dong pak sama info ini berguna banget pak makasih
Thank you Sir
Posting Komentar