Cari Blog Ini

Selasa, 17 November 2015

KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

Bumi merupakan kajian fisik yang menarik untuk dibahas. Dalam tata kehidupan di bumi ini terdapat 2 elemen penting yang dapat kita pelajari yaitu unsur fisik bumi itu sendiri dan unsur manusia sebagai penghuni dari bumi.itu. Antara unsur fisik berupa kenampakan lahan, kondisi geomorfologi, iklim cuaca dan yang lainnya ternyata memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia sebagai penghuninya. Oleh karena itu selain mempelajari bumi sebagai benda fisik maka mempelajari pola kehidupan manusia juga menjadi penting untuk dilakukan.

Pada dasarnya manusia diciptakan dengan 2 sifat dasar yang menyertainya. Manusia diciptakan sebagai makhluk Individu dan manusia sebagai makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk Individu artinya manusia terkadang tidak memerlukan kehadiran orang lain dalam kehidupannya atau dalam aktivitasnya. Manusia memerlukan kesendirian dan tidak memerlukan keterlibatan dengan orang lain. Beberapa aktivitas menunjukkan peran individu tersebut diantaranya ketika menangis, berdoa, belajar, tes, berduka, berpikir, makan dll.




Manusia sebagai makhluk Sosial artinya manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran dan peran orang lain. Banyak contoh dimana kita sebagai manusia memang tidak bisa tanpa orang lain. Misalnya ketika kita membeli sebuah baju. Bisa dibayangkan jika baju yang kita beli ternyata dihasilkan oleh ribuan tangan dari sebuah perusahaan tekstil yang membuat baju tersebut sejak pemintalan kapas dilakukan hingga distribusi produk tersebut ke toko dan mal. Sekali lagi bahwa satu barang yang kita gunakan saat ini melibatkan ribuan orang terlibat di dalamnya.


Kemudian contoh lain ketika dalam berorganisasi, maka jelas manusia membutuhkan peran serta orang lain dalam memberikan ide, wawasan, dan diskusi sebelum mengambil sebuah keputusan agar dicapai sebuah hasil yang terbaik. Kemudian sebuah tim sepakbola yang bertanding dan bisa memenangkan sebuah pertandingan pasti karena adanya kerjasama yang kompak antara pemain satu dengan yang lain, sehingga mereka mampu mengalahkan lawan mereka. Seorang kiper tidak akan mampu membendung serangan lawan tanpa adanya bantuan seorang bek, dan mereka juga tidak akan menghasilkan pertandingan yang baik tanpa kehadiran striker atau pemain sayap. Inilah kenapa banyak hal manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.


Dalam hidupnya, manusia sebagai makhluk individu dan sosial akan saling bertemu dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia dapat berhubungan dengan manusia yang lain baik secara individu maupun kelompok. Ketika manusia mampu melakukan jalinan hubungan saling mempengaruhi antara individu dengan individu ataupun individu dengan kelompok ini maka disebut Interaksi Sosial. 

Contoh yang bisa kita ambil dalam keseharian kita adalah seorang guru yang sedang melakukan interaksi di dalam kelas dengan para siswa yang berjumlah 20 orang. Guru ini seorang individu yang sedang berinteraksi dengan puluhan murid, dimana guru ini mengajarkan pelajaran dan juga kebiasaan kebiasaan yang baik kepada para siswa, sehingga siswa mendapat pengaruh yang baik dalam kehidupan dan sikapnya. Interaksi sosial berarti dalam hubungan yang terjalin antar manusia tersebut memiliki pengaruh yang kuat yang membentuk karakter dan sifat manusia itu.


Contoh lain adalah ketika seorang Dokter memeriksa pasiennya, dimana dokter akan memberikan masukan, resep dan saran supaya pasien cepat sembuh. Di sisi lain bentuk interaksi yang muncul adalah ketika pasien tersebut percaya dan melakukan hal-hal yang dikatakan oleh si dokter tersebut. Interaksi sosial ini terbentuk karena dokter mampu meyakinkan si pasien bahwa dia harus melakukan hal-hal untuk memulihkan kesehatannya.


Ketika manusia melakukan Interaksi Sosial hal ini dapat dilakukan karena adanya 4 faktor pendukung sebagai agen/saluran/media bagi manusia dalam melakukan interaksi tersebut. Agen sosialisasi ini akan mempengaruhi Proses Sosial dalam diri manusia. Proses Sosial adalah proses terbentuknya karakter dan kepribadian dari manusia akibat adanya interaksi sosial yang dilakukannya.

Interaksi Sosial sendiri memiliki 2 bentuk yaitu Interaksi Sosial Asosiatif dan Interaksi Sosial Disosiatif. Interaksi sosial Asosiatif adalah penggabungan antara 2 tanggapan indrawi yang berlangsung secara baik. Asosiatif dapat berupa Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi atau Akulturasi.

KERJASAMA adalah kemampuan seseorang bekerja secara bersama-sama dengan orang lain secara kelompok maupun individu dalam menyelesaikan tugas sehingga memperoleh hasil yang optimal. Kerjasama memiliki berbagai bentuk yang lebih luas diantaranya :

1. Kerukunan > merupakan kondisi yang damai tenteram yang tercipta karena tidak adanya perselisihan atau perbedaan pendapat karena setiap individu saling mengutamakan rasa saling menghargai satu sama lain. Contoh yang nyata adalah ketika kita mampu menjaga situasi damai di lingkungan tempat tinggal kita dimana tetangga kita tidak semuanya seagama dan sesuku yang sama dengan kita. Kita bisa hidup berdampingan dengan damai tanpa perpecahan dan saling gotong royong membangun lingkungan tempat tinggal kita.

2. Tawar Menawar > Merupakan aktivitas yang terjadi diantara manusia dengan manusia lain ketika akan menuju ke suatu titik harga yang disepakati secara baik-baik tanpa adanya unsur keterpaksaan satu sama lain. Penentuan harga terakhir merupakan kesepakatan bersama yang menguntungkan semua pihak.

 
3. Joint Venture > merupakan bentuk kerjasama individu dengan individu atau dengan kelompok dimana disana terdapat adanya orientasi bersama untuk mendapatkan keuntungan dan juga dilandasi dengan modal fisik yang jelas. Contohnya ketika seorang ayah menyisihkan kekayaannya sebesar 1 miliar untuk bergabung dengan temannya yang lain yang memiliki uang 500 juta, mereka kemudian mendirikan Rumah Makan secara bersama dan ketika mendapatkan keuntungan maka keduanya akan mendapat untung yang akan dibagi sesuai dengan kesepakatan di awal.


AKOMODASI adalah usaha mencapai keseimbangan dalam interaksi antar individu dengan individu atau dengan kelompok dalam rangka menjaga supaya tidak terjadi pertentangan dan mencapai kestabilan dan kerukunan. Akomodasi juga meliputi :
1. Kompromi adalah rasa pengertian di kalangan masyarakat supaya diperoleh penyelesaian yang terbaik terhadap suatu masalah. Contohnya ketika seluruh dunia sadar akan pemanasan global maka tidak hanya negara berkembang saja yang harus menyelesaikan permasalahan ini tetapi juga negara maju juga harus bekerjasama mengatasi masalah lingkungan tersebut.

 

2. Paksaan adalah bentuk pemaksaan kehendak dari masyarakat atau individu yang lebih kuat kepada yang lebih lemah. Kaum yang lemah karena merasa tidak mampu maka mereka akan cenderung mengikuti terus kehendak kelompok yang kuat tersebut karena takut terlibat masalah yang lebih besar. Dan umumnya mereka sadar karena mereka lemah maka wajar kalau berada di bawah pengaruh yang kuat. Contohnya ketika MOS, masih ada sekolah yang melakukan perploncoan bagi siswa baru oleh kakak kelas mereka, dan mereka semua mematuhi apa yang diinginkan kakak kelasnya walaupun terkadang tidak rasional.



3. Mediasi adalah penyelesaian pertikaian/pertengkaran dengan menggunakan bantuan orang ke 3 yang netral dalam membantu mencarikan solusi yang terbaik bagi penyelesaian konflik tersebut. Ronald dan Dewa adalah 2 orang sahabat yang sejak SD mereka dikenal sangat dekat satu sama lain. Oleh karena sesuatu hal mereka kemudian terlibat pertikaian dan pertengkaran. Melihat kejadian itu datang Pak Husein seorang dosen tempat mereka berdua kuliah. Pak Husein mendamaikan Ronald dan Dewa sehingga mereka berdamai. Pak Husein dalam hal ini telah menjalankan peran dan fungsinya sebagai mediator, yaitu orang ke 3 yang membantu penyelesaian konflik atau pertikaian antar manusia. Dia bersifat netral dan mampu memberikan solusi yang baik agar pertikaian diselesaikan dengan baik.


4. Penyelesaian Pengadilan merupakan bentuk sarana masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan/pertikaian yang berat dengan orang lain jika dirasakan jalur kekeluargaan tidak berguna lagi. Penyelesaiannya berlandaskan aturan hukum yang berlaku dan dilakukan oleh Hakim yang memberikan keputusan. Misalnya Pak Anwar merasa ditipu ketika akan bekerjasama dengan Pak Adi, dia merasa ditipu Pak Adi tersebut dan menganggap dia telah merugikan dia sebesar 500 juta rupiah. Karena Pak Adi tidak mau bekerjasama dengan baik menyelesaikan masalah tersebut maka Pak Anwar membawa kasus ini ke Pengadilan untuk mendapatkan keadilan.




AKULTURASI adalah percampuran kebudayaan dimana ketika budaya satu bergabung dengan budaya lain tidak menghilangkan ciri dari masing masing budaya tersebut. Akulturasi budaya yang ada di sekitar kita misalnya ketika candi borobudur dibuat. Candi ini merupakan perpaduan 2 kebudayaan yaitu kebudayaan masyarakat Indonesia dan kebudayaan India. Budaya Indonesia yang tampak adalah bentuk candi yang bertingkat-tingkat. Ini merupakan ciri khas bangunan bagi penyembahan dewa di nusantara yang selalu dibuat bertangga. Sementara itu ornamen India yang tampak adalah di sepanjang dinding candi tampak adanya relief [ukiran batu] yang menjadi ciri khas bangunan keagamaan di India.





ASIMILASI adalah percampuran kebudayaan dimana ketika budaya satu dengan yang lain bergabung menghasilkan bentuk kebudayaan yang baru sama sekali. Asimilasi budaya yang dapat kita saksikan adalah adanya percampuran budaya kaum Dravida dan kaum Arya di India. Kaum Dravida merupakan penduduk asli India sedangkan kaum Arya merupakan penduduk pendatang dari Asia Tengah. Keduanya akhirnya hidup membaur dimana budaya dari Arya dan Dravida kemudian melebur menjadi sebuah budaya baru yang disebut dengan Hinduisme. Dalam budaya Hindu ini unsur Arya dan Dravida sudah tidak terlihat kembali, semuanya tampak baru menjadi budaya Hinduisme.  


Gambaran dari Suku Arya [Pendatang]

Gambaran dari Suku Dravida [Penduduk Asli]
Interaksi Sosial Disosiatif adalah merupakan proses sosial yang bersifat perpecahan antara 2 obyek sebagai akibat perbedaan tanggapan 2 indrawi. Perbedaan tanggapan indrawi ini menyebabkan terjadinya perpecahan, pertikaian, perbedaan pendapat antar manusia. 



Proses Disosiatif terdiri dari 3 tingkatan yaitu :
1. Tahap Persaingan adalah tahap dimana manusia saling bersaing satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Persaingan terkadang dilakukan secara baik namun banyak juga dilakukan secara tidak baik. Persaingan dapat terjadi di individu atau kelompok. Contohnya ketika Ruth merasa bersaing dengan Mithe karena ingin mendapatkan posisi Ketua Kelas. Mereka diam-diam bersaing dengan mencari popularitas di depan teman-temannya. Persaingan dalam kelompok misalnya sebuah tim sepakbola, yang melakukan berbagai cara supaya menang terhadap lawannya. Mereka bersaing untuk menciptakan gol sebelum waktu pertandingan habis.


2. Tahap Kontra yaitu tahapan diantara tahap Persaingan dengan tahap Konflik. Tahapan ini ditandai dengan adanya perasaan tidak puas terhadap orang lain atau kelompok lain. Contoh ketika Sinta membeli baju bersama Mamanya, Sinta memaksa agar dibelikan baju model terkini yang trendy dan warna-warni cerah. Namun hal ini ternyata ditolak oleh mamanya yang ingin agar anaknya memakai baju dengan desain sederhana, kalem, tidak mencolok. Terjadilah adu argumen dan perdebatan diantara Sinta dan Mama dengan membawa alasan masing-masing.


3. Tahap Konflik yaitu tahapan dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi kepentingannya dengan jalan menentang pihak lain dengan ancaman dan kekerasan. Konflik yang terjadi di sebuah kelas misalnya ketika Ketua kelas mewajibkan setiap warga kelas menyiapkan uang kas sebesar 50 ribu rupiah per bulan yang tidak dikomunikasikan terlebih dahulu kepada murid di kelas, sehingga mereka menentang dan tidak mau membayar uang kas tersebut. Contoh yang dilakukan oleh kelompok adalah negara Jepang menjajah negara-negara Asia di perang Dunia II karena dia ingin mendapatkan sumberdaya alam.