Cari Blog Ini

Kamis, 08 Oktober 2015

MEDIA INFORMASI KERUANGAN

Ketika kita mempelajari Geografi dan ilmu-ilmu yang memiliki karakteristik sejenis yaitu yang terkait dengan lingkungan dan alam sekitar kita, maka kita sebagai manusia memerlukan alat bantu dalam mengenal lebih dekat bumi kita ini dengan lebih baik. Alat indera manusia yang ada saat ini sangat terbatas dimana kita tidak memiliki kemampuan menjangkau semua bagian dari permukaan bumi kita ini dengan baik. Misalnya dapatkah kita melihat kenampakan obyek di suatu tempat dari tempat kita berdiri berjarak 1 kilometer? mungkin itu bisa dilakukan dahulu saat kondisi bangunan manusia belum serapat saat ini. 


Namun dengan adanya perkembangan tata kota dan kehidupan manusia, maka pandangan kita saat ini sudah terhalang untuk melihat situasi di sekitar kita dengan rentang jarak tertentu. Oleh karena itu kita membutuhkan kepanjangan mata dari indera kita tersebut dengan bantuan sebuah media yang akan menghantar kita ke obyek tersebut dengan lebih jelas. Mungkin secara sederhana kita menggunakan teropong sebagai alat bantu kita melihat kenampakan obyek yang jauh tersebut dengan lebih jelas.


Teropong yang tampak dalam gambar diatas merupakan ilustrasi dari sebuah alat bantu yang nantinya manusia gunakan dalam mengenal lingkungan kehidupannya dengan lebih baik. "Teropong" dalam hal ini nantinya bisa  berwujud seperti Peta, Foto Udara atau bahkan Citra Satelit untuk mengetahui situasi di sekitar kita saat tersebut.  Dalam usahanya mengenal lingkungan tempat hidupnya tersebut, maka manusia mengandalkan alat bantu diatas untuk memudahkan dirinya dalam menjelajahi dunia ini bahkan antariksa sekalipun. Fungsi alat bantu tersebut saat inipun semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya pemahaman ilmu kebumian saat ini termasuk teknologi dan juga ilmu-ilmu pendukung lainnya, yang mendorong terciptanya wahana-wahana baru dalam dunia informasi keruangan. Alat-alat bantu ini pada prinsipnya membantu dalam menyediakan informasi keruangan yang manusia perlukan dalam kehidupannya.

Peta
Foto Udara
Citra Satelit

Berbagai dunia aktivitas manusia sangat membutuhkan informasi-informasi yang bersifat keruangan misalnya Dalam urusan perbatasan, ketika kita memiliki wilayah perbatasan laut yang sangat luas, kita sebagai negara yang berdaulat harus memiliki tapal batas yang jelas dengan negara tetangga agar tidak terjadi pelanggaran wilayah perbatasan yang merugikan bangsa dan negara kita. Oleh karena itu kita harus memiliki Peta Perbatasan yang jelas dan terpercaya serta diakui secara internasional agar penegakan hukum dapat diwujudkan di wilayah tersebut. 

Pembakaran kapal nelayan asing oleh Indonesia karena mencuri ikan di perairan Nusantara

Banyaknya pencurian ikan selama kurun waktu yang cukup lama di Indonesia mengindikasikan bahwa tapal batas wilayah negara tidak dipahami dengan baik oleh para nelayan tersebut. Nelayan asing dengan seenaknya mengambil kekayaan alam nusantara ini karena mereka memandang banyak nelayan Indonesia tidak paham seluk beluk perbatasan lautnya sehingga mereka pasti tidak akan melaporkan kegiatan mereka kepada aparat di Indonesia. 

Peta Perbatasan Laut Indonesia

Coba kita bayangkan jika nelayan nelayan Indonesia paham betul Peta Wilayah Perbatasan Laut yang ada, pasti mereka akan memiliki kepedulian dalam ikut mengawasi kawasan perbatasan laut ini, serta bagi mereka sendiri tidak akan melanggar perbatasan negara tetangga, sehingga konflik bilateral antar negara dalam hal perbatasan tidak akan terjadi. Konflik yang masih terjadi saat ini adalah tumpang tindihnya klaim wilayah laut antara negara-negara ASEAN dengan  China di kepulauan Sprtaly yang diklaim memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang sangat besar.  Pertentangan ini kerap kali membuat negara-negara ini saling menyiagakan armada perangnya untuk menguasai laut di kepulauan Spratly ini karena terkait dengan kandungan sumber daya alam yang sangat melimpah di tempat ini. Jika tidak segera disepakati bersama wilayah perbatasan laut ini secara damai maka bukan tidak mungkin di masa depan bisa terjadi peperangan dalam memperebutkan wilayah ini diantara mereka semua.

Insiden kapal Filipina yang menerobos kapal pengawas laut China di wilayah kepulauan Spratly

Oleh sebab itu sudah saatnya pendidikan dan pemahaman masyarakat Indonesia saat ini tentang Media Informasi Keruangan wilayah Indonesia sangat perlu ditingkatkan. Wilayah perbatasan laut dan darat Indonesia yang cukup banyak bersinggungan dengan negara tetangga lain merupakan potensi akan terjadinya konflik di masa depan jika tidak dikenal dengan baik oleh warga negara Indonesia sendiri. Wilayah perbatasan ini sangat penting karena menyangkut kekayaan alam dan sumberdaya yang akan diwariskan kepada generasi mendatang Indonesia. Oleh sebab itu perlu dirawat dan dijaga agar  tidak dicuri dan dimanfaatkan oleh negara lain.   

Peta wilayah Laut Kepulauan Spratly yang diperebutkan oleh beberapa negara Asean dan China

Dalam Media Infomasi Keruangan ini, terdapat beberapa jenis alat bantu yang akan digunakan manusia dalam mengenal lingkungan sekitarnya yaitu berupa Peta, Foto Udara atau Citra Satelit. 
Peta merupakan gambaran kenampakan nyata dari bumi, baik secara keseluruhan atau sebagian dalam bentuk grafis. Berdasarkan fungsinya peta kita akan kenal dengan dua jenis yaitu Peta Umum, atau Peta Rupa Bumi dan Peta Khusus [Tematik]. 

Peta Umum [Rupa Bumi / RB] digunakan untuk fungsi umum dalam mengenal situasi di sekitar kita. Infomasi yang ada dalam peta tersebut tidak spesifik karena peta tersebut terkadang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya yang lebih spesifik tujuannya. Peta seperti ini memberikan informasi yang umum meliputi ketinggian lokasi, kota-kota penting, wilayah laut dan yang lainnya. Peta ini paling sering digunakan untuk keperluan pendidikan untuk menjadi sarana awal dalam mengenal Peta.


Contoh adalah peta Umum tentang pulau Kalimantan dimana dalam peta tersebut digambarkan pulau Kalimantan beserta informasi mengenai ketinggian lokasi, kota kota penting, dan wilayah perbatasan administrasi baik provinsi maupun negara. Peta ini dapat digunakan sebagai landasan pembuatan peta Khusus dengan tema khusus lain sebagai bagian dari pengembangan infomasi.

Peta Khusus [Tematik] digunakan untuk mempelajari karakteristik suatu wilayah secara lebih spesifik dan detail tentang satu kajian tertentu. Dengan menggunakan peta ini maka pengguna dapat lebih jelas memahami informasi spesifik yang ada dalam peta tersebut. Dalam peta khusus ini, informasi administrasi seperti nama lokasi, nama wilayah, ketinggian tempat terkadang tidak dicantumkan oleh si pembuat karena dia ingin pengguna lebih fokus ke tujuan dari infomasi yang ingin ada.


Contoh gambar diatas adalah peta khusus tentang Curah Hujan dimana BMKG merilis tentang sebaran rata-rata curah hujan di nusantara. Dalam peta ini tampak bahwa infomasi administrasi berupa nama kota, nama lokasi tidak dicantumkan karena pihak BMKG ingin memfokuskan informasi hanya pada tingkat sebaran curah hujan saja.

Tidak ada komentar: