Cari Blog Ini

Jumat, 05 Maret 2021

TENAGA KERJA DAN SUMBERDAYA MENTAL

Jika kita menelaah lebih lanjut tentang sumberdaya manusia yang sangat penting bagi kegiatan manusia dalam mengolah sumberdaya alam yang ada di sekitar ruang hidupnya, maka kita tidak akan terlepas dari peran TENAGA KERJA sebagai penopang penting berbagai kegiatan terutama perekonomian manusia.

Tenaga kerja sendiri merupakan istilah yang merujuk kepada kemampuan sumberdaya manusia dalam upayanya menghasilkan sesuatu dari apa yang dikerjakannya saat ini. Tenaga Kerja akan sangat terkait erat dengan kegiatan ekonomi, karena dalam kegiatan tersebut maka istilah kemampuan manusia dalam hal ini adalah kemampuannya memproduksi barang atau jasa.

A. Berdasarkan SIFAT nya maka Tenaga Kerja akan dibagi menjadi Tenaga Kerja Jasmani dan Tenaga Kerja Rohani. 

Tenaga Kerja Jasmani mengacu kepada sifat tenaga kerja yang lebih mengoptimalkan kinerja secara fisiknya dalam menghasilkan baik barang atau jasa. Beberapa contoh yang bisa kita jumpai misalnya ketika kita melihat para Tukang Bangunan bekerja, mereka lebih banyak mengandalkan kekuatan fisiknya supaya proyek yang mereka kerjakan selesai, serta banyak berhubungan dengan hal hal teknis karena mereka sendiri yang melakukan pemasangan dan pembuatan bangunan tersebut. Kadang terdapat stereotip dimana mereka sering dikatakan sebagai tenaga kerja kasar.

Tenaga Kerja Rohani, mengacu kepada sifat dari kinerja yang diberikan bukan bertumpu kepada kekuatan fisik semata, melainkan justru banyak menghabiskan waktu dengan pikiran, ide, rancangan atau gagasan dalam menghasilkan sesuatu baik barang atau jasa. Orang orang ini sering disebut orang yang berada di balik layar dari sebuah pekerjaan karena mereka banyak menggunakan ide dan pikiran mereka dalam berkarya. 

Contoh yang ada misalnya ketika Para Peneliti melakukan penelitian terhadap obyek tertentu secara ilmiah. Mereka akan menggunakan kepandaiannya dan idenya dalam meneliti suatu unsur alam misalnya. Mungkin mereka akan banyak berkutat dengan rumus rumus atau teori teori di literasi dalam menghasilkan produk penelitiannya. 

Atau contoh lain misalnya profesi pendidik misalnya baik dosen, guru, pengajar, motivator. Mereka juga menggunakan penegtahuannya dalam melakukan transfer of knowledge kepada murid atau mahasiswanya di kelas, di laboratorium dll. Banyak dari kalangan ini juga menghabiskan waktu dengan merancang konsep pembelajaran sehingga bisa menghasilkan murid didik yang baik dan transfer pengetahuan yang dilakukan berjalan baik. Dalam hal ini maka tampak bahwa kalangan profesi ini juga banyak menuntut buah pemikiran yang matang untuk menghasilkan generasi pendidikan yang baik.  

B. Berdasarkan KEMAMPUAN maka terdapat beberapa penggolongan Tenaga kerja sebagai berikut yaitu :

Tenaga Kerja Tidak Terdidik yaitu para pekerja yang ketika mereka bekerja dan berkarya tidak pernah mendapatkan bekal pendidikan yang cukup sebelumnya. Hal ini dikarenakan faktor ekonomi dan keluarga sehingga mungkin mereka tidak pernah mengenyam jenjang pendidikan yang cukup. Para pakerja tidak terdidik ini akhirnya banyak yang berkecimpung di bidang pekerjaan informal seperti buruh kasar, pekerja kasar yang memang tidak membutuhkan sebuah latar belakang pendidikan yang tinggi namun mampu mengerjakan hal hal yang sederhana dan lebih ke kekuatan fisiknya.

Tenaga Kerja Terampil yaitu golongan pekerja yang memiliki ketrampilan spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain dalam pekerjaannya. Ketrampilan ini diperoleh bukan berdasarkan status akademiknya melainkan karena pengalaman atau memang karena pelatihan khusus yang memang pernah dia lakukan.

Contoh dari tenaga kerja Terampil diantaranya adalah Tukang Las Bawah Air dimana ketika melakukan pengelasan di bawah air dengan tingkat kerumitan dan kesulitan tinggi ini tidak banyak yang bisa melakukannya. Dibutuhkan pengalaman menyelam yang tinggi serta skill mengelas yang baik sehingga dia mampu melakukan 2 bentuk kegiatan secara bersamaan tersebut. 

Contoh lain misalnya seorang pengemudi Truk kontainer yang mampu membawa kendaraan dan muatan dengan ukuran yang besar dan panjang. Mungkin jika kita bicara latar belakang pendidikan, mereka bukan orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi namun mereka semua memiliki ketrampilan menyetir yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang biasa karena muatan yang besar dan panjang jelas membutuhkan skill dan pengalaman yang lebih.   


Tenaga Kerja Terdidik adalah tenaga kerja yang memperoleh bekal pendidikan yang cukup dan tinggi agar mampu mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang menuntut pemikiran tinggi. Beberapa contoh tenaga terdidik ini misalnya adalah seorang Dokter yang bekerja mengobati pasien di rumah sakit. Dokter merupakan salah satu profesi yang menjalani proses pendidikan yang lama dibandingkan dengan lainnya. Hal ini terjadi karena Dokter melakukan pekerjaan terkait bidang kesehatan yang menuntut wawasan keilmuan yang memang tinggi. Mempelajari tubuh dan penyakit serta pengobatan memerlukan proses lebih panjang dibandingkan profesi lainnya supaya tidak terjadi kesalahan saat pengobatan dilakukan. Oleh karena itu seorang dokter perlu bekal pendidikan tinggi yang cukup dan bahkan terus menerus diasah menyesuaikan dengan dinamika penyakit dan kesehatan.


Seorang arsitek yang membuat desain sebuah kawasan hunian juga memerlukan pendidikan yang cukup karena membuat sebuah grand design memerlukan banyak wawasan baik pengetahuan dan ketrampilan yang akan berhubungan dengan banyak hal. Misal sebuah hunian akan mempertimbangkan aspek design rumah, fasilitas umum, taman, sarana pendidikan, saran komersial dll, sehingga ketika membuat design tersebut seorang arsitek harus bisa mengkombinasikan berbagai elemen penting tersebut dalam desainnya. Hal ini tentu tidak mudah dan memerlukan bekal pendidikan yang cukup supaya bisa melakukan ini semua. Arsitek juga terus harus meningkatkan kemampuan dan wawasannya sesuai dengan tuntutan dan trend desain yang ada.